DI SEBUAH PAGI YANG KAU KEKALKAN SEORANG MALAIKAT DATANG UNTUK MEMBERIMU PERTANYAAN

Untuk perempuan yang lahir dari tetesan embun pagi,
Telah kutemui kerumunan doa-mu di sabana,
Doa-doa yang sengaja mengekalkan pagi,
Dari ujung daun rumput itu,
Kau kerapkali mengatakan:
Keyakinan-harapan adalah
sepasang pintu keberhasilan di rumah Tuhan.
pixabay.com

Dan di pagi yang dikekalkan itu,
Tapak bayang kepergian malaikat
menyimpan pertanyaan,
Pun sebuah pernyataan,
Bahwa seusai pagi itu berakhir,
Apakah kau masih percaya,
Pada cahaya bulan, senja,
Dan tumpukan puisi malam yang mengerak di meja.

Sapta Arif 
Surakarta, Februari 2018
Untuk Ayo Menulis yang tak pernah berhenti mengekalkan harap dan doa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Ada Pagi, Hari Ini.

Bocah Autis