Sebelum Menuju Meja Makan
Tuhan, kami masih saja sibuk mencari arti
tentang sesuap nasi yang seringkali kami tanamkan
pada sebuah rongga yang sepi cahaya, tempat paling sunyi dan selalu basah akan kemauan.
tentang sesuap nasi yang seringkali kami tanamkan
pada sebuah rongga yang sepi cahaya, tempat paling sunyi dan selalu basah akan kemauan.
Sesekali bantulah kami membaca hidangan yang tersaji
diatas meja, diantara kursi-kursi.
Kami mengerti, bukanlah perkara rumit bagi-Mu
untuk bisa membatalkan perjamuan ini.
diatas meja, diantara kursi-kursi.
Kami mengerti, bukanlah perkara rumit bagi-Mu
untuk bisa membatalkan perjamuan ini.
pixabay.com |
Sepanjang perjalanan siang dan malam, Kau semikan lapar dan dahaga
hingga kami harus mengisi ruang-ruang kosong yang telah luang terlintas waktu.
Lantas Kau jelmakan petak-petak sawah dan sumur-sumur megah
untuk bisa kami gali lalu kami nikmati
setidaknya dua atau tiga kali sehari.
Bismillah,
karena Kau telah memerintahkan kami untuk makan
maka izinkanlah kami menyatakan kelezatan dan kenikmatan seluruh makanan yang ada
di seluruh meja makan
dengan keteduhan kepala dan hati yang lapang.
Sungguh, tak pernah ada kehendak dan kasih sayang terbaik
selain kehendak dan kasih sayang-Mu.
karena Kau telah memerintahkan kami untuk makan
maka izinkanlah kami menyatakan kelezatan dan kenikmatan seluruh makanan yang ada
di seluruh meja makan
dengan keteduhan kepala dan hati yang lapang.
Sungguh, tak pernah ada kehendak dan kasih sayang terbaik
selain kehendak dan kasih sayang-Mu.
Karya A. Fahmi Muslih
Yogyakarta, 21 Agust 2017
Yogyakarta, 21 Agust 2017
Komentar
Posting Komentar