Angan-angan Nelayan
Seorang nelayan dan perahu kosong di anak sungai
‘Tika fajar menyingsing ia segera mengayuh perahu dengan gembira;
berharap jumpa pelabuhan nan megah
Atau dermaga nan rupawan ‘tuk menambatkan perahunya.
‘Tika fajar menyingsing ia segera mengayuh perahu dengan gembira;
berharap jumpa pelabuhan nan megah
Atau dermaga nan rupawan ‘tuk menambatkan perahunya.
Kiri kanan mata melirik perahu di kayuh sampai jauh
Matari nan tinggi setengah tiang sudah melewati
Tak jua ia temukan yang di tuju meski raga berpeluh
Dalam hati bertanya,”mungkinkah akan kutemukan barang sekali?”
Matari nan tinggi setengah tiang sudah melewati
Tak jua ia temukan yang di tuju meski raga berpeluh
Dalam hati bertanya,”mungkinkah akan kutemukan barang sekali?”
pixabay.com |
Di ujung sungai mega-mega tampak tersenyum menyambut matari
Muara terlihat nyata berikutnya lautan luas menanti
Semakin perahu di kayuh aras semakin tak laju
Dalam resah berpikir mana mungkin kembali ke hulu.
Muara terlihat nyata berikutnya lautan luas menanti
Semakin perahu di kayuh aras semakin tak laju
Dalam resah berpikir mana mungkin kembali ke hulu.
Nelayan oh nelayan malang, sekira mata jeli memandang
Sepanjang perjalanan banyak tepian terlewatkan
Meski tak semegah pelabuhan dan serupawan dermaga,
Setidaknya perahumu dapat kau tambatkan di sana.
Sepanjang perjalanan banyak tepian terlewatkan
Meski tak semegah pelabuhan dan serupawan dermaga,
Setidaknya perahumu dapat kau tambatkan di sana.
Rony del Bachty
Pulo Tiga, Aceh Tamiang
05 Juli 2018
05 Juli 2018
Komentar
Posting Komentar