Mengapa, Harus Dia?

Hai, Dik
Mengapa otakmu penuh dia
Apa dunia hanya sebatas cinta kepadanya
Apa kau tak letih?
Bertahan di atas tumpukan janji
Sedang dia tak memberi bukti
Hatimu digenggamnya erat
Diam-diam dia hempaskan
Kini hancur berkeping-keping
Dalam isak kau masih saja merayu
Berharap dia menata hatimu kembali
pixabay.com

Dik…
Kuburkan memoar cintamu sedalam mungkin
Sampai dia tak dapat mengeruknya
Agar nanti kau tak lengah
Bila hampir jatuh ke luka yang sama
Percayalah, Dik!
Ada cinta yang lebih dahsyat dibanding dia
Yaitu, cinta-Nya.

Dho Hindun
Jambi, 05 Juli 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ambil Waktumu

Makan Nasi Brekat

Terperangkap Laba-laba

HARVEY (SHOERA 2)