Sesedih Matamu
Andai hati tak memiliki kehendak
barangkali hidup hanya angin lalu
barangkali hidup hanya angin lalu
Kau terlanjur mafhum
bahwa dunia adalah fana
dan butuh keinginan untuk memenuhinya
bahwa dunia adalah fana
dan butuh keinginan untuk memenuhinya
Seumpama langit menjelma rumahmu
kau tinggal bagai sepi, sendiri
memeluk kerinduan di tepian jendela
menatap luas dunia yang sibuk
meracuni diri dengan emosi
kau tinggal bagai sepi, sendiri
memeluk kerinduan di tepian jendela
menatap luas dunia yang sibuk
meracuni diri dengan emosi
pixabay.com |
Lantas kau bersijingkat menelusuri sepi
mencari bayang-bayang lewat cahaya
sebagai teman, sebagai dirimu sendiri
mencari bayang-bayang lewat cahaya
sebagai teman, sebagai dirimu sendiri
Tibalah kau di suatu tempat
puncak segala keheningan
bergeming, mengurai embun di mata
padahal pagi belum tentu tiba
puncak segala keheningan
bergeming, mengurai embun di mata
padahal pagi belum tentu tiba
Sesedih matamu
tak menunggu siapa-siapa untuk reda
tak butuh apa-apa agar rela
Sesedih matamu
bayang-bayang rindu berkelindan
katakan saja itu kecemasan.
tak menunggu siapa-siapa untuk reda
tak butuh apa-apa agar rela
Sesedih matamu
bayang-bayang rindu berkelindan
katakan saja itu kecemasan.
Kharisma De Kiyara
Magetan, April 2018
Magetan, April 2018
Komentar
Posting Komentar